Arsip | NGAWANGKONG RSS feed for this section

Dipertanyakan Kualitas DPRD Kuningan Periode 2009-2014

17 Mei

Saepuddin anggota DPRD dari PKS menyebutkan. “Inilah anggota DPRD hasil pilihan rakyat. Rakyat secara langsung memilih wakilnya, kendati secara umum bukan kader terbaik partai. Sebab kader terbaik partai ditentukan berdasarkan nomor urut. Sebaiknya, paska diumumkan partai menggodog anggota terpilih supaya tidak kaget ketika berhadapan dengan tugas legislasi,” ungkapnya.

Baca lebih lanjut

Jurnalistik Bukan Anak Panah Pemkab

10 Mei

SEKDA KAB KUNINGAN, H. DJAMALUDIN NOOR TENGAH MENYEMATKAN TANDA PESERTA PEMBINAAN WARTAWAN

SEKDA KAB KUNINGAN, H. DJAMALUDIN NOOR TENGAH MENYEMATKAN TANDA PESERTA PEMBINAAN WARTAWAN

Humas Setda Kabupaten Kuningan melaksanakan temu dengan wartawan di salah satu rumah makan di jalan raya Kuningan-Cirebon. Pertemuan itu, selain ajang “pembinaan” versi Pemkab Kuningan, juga konon katanya buang-buang anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang dialokasikan pada mata anggaran pembinaan wartawan Kabupaten Kuningan.

Baca lebih lanjut

Berkelana (Bagian 2)

4 Mei

KERETA MASIH SEPI SEBELUM PEDAGANG ASONGAN MENJAJAKAN DAGANGANNYA

KERETA MASIH SEPI SEBELUM PEDAGANG ASONGAN MENJAJAKAN DAGANGANNYA

Sebelum menceritakan kejadian yang dialami semakin jauh. Mari kembali ke dalam situasi dan kondisi di kereta. Di dalam kereta, banyak sekali kejadian menarik, mulai dari perjalanan sepanjang kurang lebih 300 kilometer. Sejak dari Kuningan, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi dan tentunya Jakarta sebagai tujuan awal pengembaraan.

Di kereta banyak perilaku lucu, unik, sekaligus menyebalkan. Kadang, kita merasa tidak nyaman ketika ada pedagang hilir mudik menawarkan rupa-rupa jajanan.

SEORANG DARA YANG MENGAKU DARI KUTOARJO, IA PUN BARU KE JAKARTA UNTUK MENGADU NASIB

SEORANG DARA YANG MENGAKU DARI KUTOARJO, IA PUN BARU KE JAKARTA UNTUK MENGADU NASIB

Keterusikan dari rasa nyaman salah satu faktor utama. Apalagi jika mendapatkan pedagang yang memasakan dagangannya supaya dibeli. Tentu saja timbul kekecewaan, kemarahan dan ketidaksenangan.

KETIMBANG BELI JAJANAN DARI LUAR, LEBIH BAIK BAWA SENDIRI DARI RUMAH. LEBIH AMAN!

KETIMBANG BELI JAJANAN DARI LUAR, LEBIH BAIK BAWA SENDIRI DARI RUMAH. LEBIH AMAN!

Namun, apakah betul kita merasa terganggu? Jawaban sangat beragam dan kita sulit memilahnya menjadi argumen tepat. Persoalannya terletak pada ego masing-masing di saat menghadapi situasi dan kondisi seperti itu. Seperti Adik, mengatakan “tidak” pada pedagang sambil tertawa. Ia jelas belum mengetahui duduk perkaranya. Apakah termasuk kecewa, marah atau sebaliknya merasa senang.

Baca lebih lanjut

Pemkab Rencanakan Bangun Jalan Tembus Kedungarum – Terminal Kertawangunan

30 Apr

BUPATI KUNINGAN, H. AANG HAMID SUGANDA TINJAU JALAN KEDUNGARUM-TERMINAL TIPE A KERTAWANGUNAN

BUPATI KUNINGAN, H. AANG HAMID SUGANDA TINJAU JALAN KEDUNGARUM-TERMINAL TIPE A KERTAWANGUNAN

– Hanya Untungkan Salah Seorang Pengusaha –

Kendati anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Kuningan minim. Namun Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda berniat membangun jalan tembus (alternatif) Desa Kedungarum Kecamatan Kuningan ke Terminal Tipe A Kertawangunan.

Baca lebih lanjut

Berkelana (Bagian 1)

29 Apr

MENUNGGU KERETA JURUSAN JAKARTA DI STASIUN CIREBON

MENUNGGU KERETA JURUSAN JAKARTA DI STASIUN CIREBON

Perasaan mumet kerap menyerang setiap orang dan tidak terkecuali. Untuk menghilangkan perasaan itu setiap orang berbeda-beda cara yang dilakukan. Ada yang memancing, belanja ke mall, nongkrong atau kongkow-kongkow dengan kawan. Tidak sedikit pergi ke tempat wisata baik di daerah, kota-kota besar maupun ke luar negeri tentu bagi orang bermateri.

Sementara “warta desa” menghilangkan perasaan itu berjalan-jalan dengan cara naik kereta. Dari Kuningan, menggunakan elf ke stasiun Cirebon. Nah ketika sampai di sana, kereta baru saja pergi. Akhirnya harus menunggu dari pukul 9.00-12.00 wib. Cukup melelahkan. Supaya tidak jenuh menunggu, akhirnya menghitung berapa kereta lewat dari arah Jakarta maupun Jawa.

NAIK KERETA JURUSAN JAKARTA, IKUT MEJENG

NAIK KERETA JURUSAN JAKARTA, IKUT MEJENG

Tidak lupa segelas kopi dan minuman si kecil atau biasa disebut softdrink. Nah si kecil ini sengaja diajak jalan-jalan, dalam bahasa kerennya “mencoba mengenalkan penderitaan”. O, ya kenalkan si kecil ini namanya Lintang atau biasa disapa “adik” usianya masih tiga tahun. Namun sudah sering ke tempat wisata seperti Borobudur Jogja, Guci Tegal, Bandung dan Jakarta.

LETIH, MENGANTUK, PENGEN BOBO TAPI KASUR TIDAK ADA

LETIH, MENGANTUK, PENGEN BOBO TAPI KASUR TIDAK ADA

MELELAHKAN, TIDUR DULU AH BIAR SEGER SAMPAI JAKARTA

MELELAHKAN, TIDUR DULU AH BIAR SEGER SAMPAI JAKARTA

Entah seusia dia masih ingat tempat-tempatnya atau tidak. Yang jelas, mudah-mudahan besar nanti akan ingat bahwa dirinya sering berkelana. Kembali lagi ke cerita awal, di stasiun, kereta jurusan Jawa sudah ada enam kali yang masuk. Sedangkan dari Jawa belum ada. Tapi tidak disebutkan nama-namanya, takut dibilang promosi nanti pihak PJKA tersinggung.

Suhu di Cirebon lebih panas dibandingkan di Kuningan yang rata-rata bersuhu dingin. Keringat terus membanjiri tubuh, hal itu jarang didapatkan di daerah sendiri. Meski kaos yang digunakan sudah habis digunakan mengelap keringat, kereta belum juga tiba (maaf seperti sebuah lagu). Di speaker, tiba-tiba menyebutkan kereta dari Jawa akan masuk sekitar pukul 11.45 wib. Adik pun kembali tertawa setelah mengeluh kereta tidak segera tiba.

SAMPAI JUGA DI SENEN, MEJENG DULU AH DI PATUNG PRAMUKA

SAMPAI JUGA DI SENEN, MEJENG DULU AH DI PATUNG PRAMUKA

Pas jam 12.00 wib, kereta datang. Adik pun bersorak dan segera naik. Tapi ya ampun …. tempat duduk tidak ada yang kosong. Mencari-cari kursi kosong di tujuh gerbong bukan pekerjaan mudah. Apalagi harus berdesakan dengan penumpang yang hilir mudik, dan pedagang berseliweran. Tepat di gerbong ke enam, ada tempat kosong namun seorang bapak yang terlebih dahulu mendudukinya tidak memberikan tempat. Adik pun menggerutu dan hampir menangis, akhirnya diam lah di bordes.

Setelah pemeriksaan karcis, adik pun bisa duduk di samping bapak tadi atas permintaan petugas PJKA (baik kan dia). Setelah duduk nyaman, ia pun berbisik, “lapar”. O iya lupa, jalan-jalan niatnya ke Jakarta dilangsungkan ke Bandung dan pulang lagi ke Kuningan. Lamanya diperkirakan empat hari. Meski tidak ada yang dituju tapi siapa tahu ada temen-temen juga keluarga yang tersisa masih ada.

Tapi memang tidak merencanakan untuk bertemua keluarga atau teman. Ini murni jalan-jalan tanpa tujuan pasti. Sesampainya di stasiun Senen, sekitar pukul 16.15. Adik pun melihat-lihat gedung menjulang sebagai identitas kota metropolitan sekaligus keangkuhan ibu kota negara Indonesia. Dari Senen jalan berkeliling-keliling ke lapangan banteng dan sampai ke Monas. Kebetulan tiketnya tidak sampai ke stasiun gambir jadi ya terpaksa turun di Senen.(bersambung)

Perolehan Suara Jeblok Caleg Pingsan Saat Pleno

21 Apr

Saat rapat pleno terbuka untuk umum yang diselenggarakan komisi pemilihan umum (KPU) Kab Kuningan di gelanggang olahraga (GOR) Dipati Ewangga, mendadak gempar. Soalnya salah seorang calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) 3 Kab Kuningan dari Partai Gerindra mendadak jatuh pingsan. Hal itu disebabkan perolehan suaranya jeblok.

Baca lebih lanjut

UN SMA/K Serentak Guru dan Pengawas Jangan Coba-coba “Main Mata”

20 Apr

Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA dan MA di Kab Kuningan dilaksanakan serentak hari ini. Namun ada kekhawatiran adanya main mata antara pengawas dan guru sekolah untuk memberikan jawaban. Agar siswa memeroleh nilai sesuai batas minimal kelulusan 5,50. Kekhawatiran ini berkaitan dengan citra pendidikan di Kab Kuningan yang dianggap telah baik.

Baca lebih lanjut

Panwas Manfaatkan Tenggat Waktu untuk Hanguskan Aduan

20 Apr

Calon legislatif (Caleg) yang mengadukan adanya dugaan money politik terhadap pemilih menyayangkan sikap panitia pengawan pemilu (Panwas) Kab Kuningan tidak proaktif dalam penuntasan laporan. Justru Panwas ditengarai melakukan tindakan dengan modus mengulur-ngulur batas waktu sesuai ketentuan. Sehingga laporan yang melampaui batas waktu gugur.

Baca lebih lanjut